Geliat Program Desa Andalan, Menarik Hati Masyarakat dan Menparekraf Sandiaga Uno

Loading

goodmoneyID – Desa bisa menjadi ujung tombak pembangunan dan peningkatan ekonomi nasional, degan catatan, desa itu mampu membawa dirinya menjadi desa yang produktif dan memiliki nilai lebih yang berasal dari usaha dan pariwisata setempat.

Namun, belum banyak masyarakat yang bisa menemukan potensi dari desanya masing masing. Sentimen masyarakat desa akan dunia luar juga belum sepenuhnya bisa diterima oleh beberapa daerah di Indonesia. Padahal Indonesia memiliki potensi besar menggerakan ekonomi nasional lewat pemanfaatan potensi desa.

Oleh sebab itu munculah gagasan Program Desa Andalan. Di gagas di akhir tahun 2020, dan Grand Launching 25 April 2021  secara Virtual.  Desa Andalan merupakan Program Pelatihan dan Pendampingan Desa untuk menggali potensi SDA & SDM, yang ingin menjadikan desa sebagai Pusat Wirausaha dan Pariwisata.

“Jadi ide desa andalan itu awal mulanya, karena kita melihat permasalahan didepan mata kita. Basic kita yang bergerak di Jasa konsultan Bisnis dan Keuangan, menggerakan kita untuk membuat program ini. Saya dan tim juga aktif di berbagai komunitas kemasyarakatan, saya dan tim  mendapatkan insight dari teman daerah, permaslahan di desa itu beraneka ragam; mulai dari Struktur Organisasi yang tidak tepat, budaya kerja, perencanaan yang tidak matang, bingung dalam menggali potensi dan mengembangkannya, manajemen keuangan, supply chain, inovasi, business model dan masih banyak lagi, oleh karena itu kita mau fokus ke dasar permasalahannya untuk kita cari solusi konkrit untuk kita bantu bersama dalam menyelesaikannya secara terukur. Kemudian menjadikan desa sebagai pusat wirausaha dan pariwisata itu harus diralisasikan, agar masyarakat bisa mandiri dan sejahtera” terang Reni Fitriani Founder dan CEO PT SuperKey Andalan Indonesia, penggagas Program Desa Andalan , kepada goodmoneyID, Minggu (25/4).

Foto: Webinar Grand Launching Desa Andalan “Memperkuat Ekonomi indonesia melalui Desa” pada hari Minggu 25 April 2021

Program Desa Andalan ini merupakan program kolaborasi berbagai macam pihak, kita tim superkey punya tenaga ahli, praktisi, pakar, dan mengajak kerjasama dengan pemerintah, perusahaan swasta, komunitas, lembaga sosial bahkan individu pun  untuk mensukseskan program ini. Desa Andalan dibawah manajemen PT SuperKey Andalan Indonesia (SuperKey Consulting) sebuah Jasa Konsultan Manajemen Bisnis dan Keuangan yang berdomisili di Jakarta yang pernah Mendapatkan Penghargaan dari Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan & Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Tahun 2018

Keseriusan Program ini dapat dirasakan terselenggaranya Webinar Garnd Launching Dsa Andalan  “Memperkuat Ekonomi indonesia melalui Desa” pada hari Minggu 25 April 2021 jam 10:00-13:00, peserta mencapai lebih dari 500 orang secara virtual dan Bekerjasama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai sponsor utama, dan sponsor lainnya untuk mensukseskan acara ini. Dihadiri oleh Para Tokoh daerah seperti Bupati, Camat, Kepala Desa, Pegiat BUMDES dan Masyarakat Luas

Dan hebatnya lagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bpk Sandiaga Salahuddin Uno tertarik  menjadikan Program ini menjadi Program Kerjasama dengan Kementrian Parekraf “Programnya bagus banget, saya sudah baca rangkaian programnya, apalagi ini programnya langsung menyentuh masyarakat, kami tertarik menjadikan Program Desa Andalan menjadi salah Satu Program Kerjasama dengan Kementrian Parekraf” Tutur Sandi Uno di Webinar Desa Andalan Pagi tadi, dan disepakati juga oleh Bapak Wisnu Bawa Tarunaja, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan.

Webinar pagi ini sangat memancing perhatian Masyarakat Luas, selain Pembahasan yang Menarik dan Enjoy. Ibu Reni Fitriani CEO PT SuperKey Andalan Indonesia yang lebih menyoroti Kolaborasi Pemuda dan Kemajuan Teknologi untuk Kemajuan Desa, Bpk Erie Palgunadi, Vice President of Marketing JNE, membahas mengenai Kesuksesan JNE dalam Membuka Lapangan Pekerjaan dari Desa, Bpk Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membahas Strategi Menjadikan Dsa Lebih Produktif, dan Bpk Yanni Setiadiningrat, Ketua Forum BUMDES Indonesia bercerita mengenai perannya dalam Membantu Desa yang Tidak Produktif menjadi Desa Produktif, juga Prforma Musisi Milenial Raysean Maulandra juga ikut serta menjadikan Webinar ini lebih berwarna.

Keunggulan dari Program Desa Andalan ini juga fokus ke people, membentuk Sahabat Desa yang Kompeten dengan Pembinaan dan Pendampingan Ekstra dari Manajemen, untuk Berkontribusi di Desa nya, karena Sahabat Desa harus jadi asset bangsa, jadi kita harus secara serius mencreate nya menjadi yang professional.

Namun untuk menjadi sahabat desa (sebutan orang yang ingin mengembangkan desanya) tidaklah mudah, harus punya komitmen dan tanggung jawab untuk mau bekerja demi memajukan desanya. Kriteria Sahabat Desa juga tidak dibatasi apakah mereka harus S1 S2 atau SMP, SMA, yang penting mereka mau komitmen mengembangkan desanya. Tapi tidak mudah, harus melewati beberapa seleksi, seperti administratif, wawancara, kontribusi  di desa masing masing, selanjutnya baru kita adakan kelas pelatihan.

“Sejauh ini yang sudah masuk dikami ada dari lulusan SMA ada juga S3, S2, S1, tapi disini mereka bisa seimbang walau dari sisi pendidikan beraneka ragam, karena tujuan mereka sama yakni mengembangkan desa, mindset dan pengetahuan juga sudah lumayan. Bahkan 50% anggota Sahabat Desa adalah generasi Milenial, dan sisinya maksimal umur 40 tahun,” imbuh Reni Fitriani

Hingga kini, jumlah desa yang terdaftar di  Program Desa Andalan ini sudah mencapai 32 Desa yang tersebar di 12 kabupaten/ Kota, diantaranya : Depok, Bogor, Kuningan, Ogan Ilir, Malang, Cirebon, Gorontalo, Palembang, Bekasi, Sukabumi, Langkat dan Medan.

Reni menyebutkan yang dilakukan di Desa Andalan ini adalah membersamai para Sahabat Desa yang terpilih untuk menemukan, mengembangkan potensi dan memberikan solusi yang dihadapi, seperti permasalahan pengangguran, pendidikan dan lainnya.

Ini dilakukan lewat penelitian, pelatihan dan pendampingan aparat desa, dan masyarakat desa. Durasi pelatihan dan pendampingan intensif hingga 40 hari.

Reni menyebutkan program ini tak akan berhenti hanya ditahun 2021, tahun depan juga rencananya program ini akan terus dibuka. Dengan goal, ingin menjadikan desa itu tergali mengerti potensinya, apakah itu desa kreatif, atau desa pariwisata, atau desa usaha. Karena value Program Desa Andalan ini adalah Maju, Unggul dan Terkenal

“Langkah Konkrit yang sebentar lagi hadir di Program Desa Andalan adalah, Conference di Bulan Memi membahas Mengenai Strategi, Grand Final Contest Sahabat Desa, dan start di Juni Pendampingan Desa secara bertahap, dan terus menjalin kerjaama dengan Kementrian, Perusahaan Swasta dan Lembaga lainnya untuk turut mensukseskan program ini, karena kita mau sukses bareng-bareng, lari bersama-sama akan lebih enak, daripada lari sendirian” tutur Reni fitriani