goodmoneyID – Ingrid Kansil kembali terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) setelah terpilih secara aklamasi dalam Muktamar III yang digelar 4-6 Mei di Royal Kuningan, Jakarta. Di periode ini ia bertekad memperjuangkan UMKM perempuan dan merumuskan program kerja yang sejalan dengan Asta Cita.
“Alhamdulillah, saya kembali dipercaya teman-teman untuk memimpin Ipemi lagi. Amanah ini akan saya jalankan sesuai prinsip yang diajarkan dalam Islam,” ujar Ingrid dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Ingrid berjanji akan berusaha menunaikan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Khususnya memberdayakan UMKM perempuan untuk meningkatkan perekonomian, terlebih potensi ekonomi kreatif (ekraf) sangat besar saat ini.
Ia juga berusaha mewujudkan Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Ipemi akan terus mendorong penguatan ekonomi nasional, melalui peningkatan lapangan kerja, kewirausahaan. Serta terus membentuk SDM berkualitas, dan meningkatkan peran perempuan.
Meski begitu, Ingrid sadar, tekadnya tidak bisa dilakukan sendiri. Sebab itu, Ipemi akan meningkatkan sinergi dengan sejumlah kementerian yang memiliki tujuan meningkatkan peran perempuan dan UMKM untuk kemajuan ekonomi bangsa.
“Saya akan melanjutkan perjuangan dan merumuskan program yang sejalan dengan stakeholders, dalam hal ini kementerian terkait,” tutur Ingrid.
Contohnya dengan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemekraf), seperti Desa Kreatif. Menurut Ingrid, program ini merupakan bentuk pembangunan desa yang menekankan pemanfaatan kreativitas, inovasi, dan kearifan lokal untuk mengembangkan ekonomi dan sosial masyarakat.
Ipemi juga menyambut baik delapan program unggulan Kemenekraf. Pertama, penguatan data ekraf. Kedua, penguatan regulasi, kebijakan dan kelembagaan ekraf. Ketiga, penguatan kapabilitas untuk peningkatan income pegiat ekraf. Keempat, pengembangan infrastruktur ekraf.
Kelima, sinergi hexahelix ekraf dalam penguatan produk lokal. Keenam, peningkatan pangsa pasar domestik dan global. Ketujuh, pengembangan akses pendanaan, pembiayaan, dan investasi ekraf. Kedelapan, penguatan ekosistem kekayaan intelektual.
“Sebagai upaya dalam memberikan kontribusi terhadap negara, terutama dalam menciptakan wirausaha baru dan mencapai target pertumbuhan ekonomi,” kata Ingrid.
Atau program kerja Kementerian UMKM. Ingrid menilai banyak program yang bisa elaborasi. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, Pelatihan dan Pendampingan, Sapa UMKM, atau business matching.
Selain melakukan sinergi, Ipemi akan terus meminta agar Pemerintah mendukung pengembangan UMKM perempuan. Pertama, mempermudah akses permodalan. Kedua, memberikan pelatihan dan pengembangan. Ketiga, menyediakan pemasaran dan digitalisasi. Keempat, memberikan regulasi dan perlindungan usaha.