goodmoneyID – Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) resmi membuka Muktamar ke-3 pada 4–6 Mei 2025 di Jakarta. Muktamar ini mengangkat tema “Transformasi dan Inovasi UMKM di Era Ekonomi Kreatif: Meningkatkan Daya Saing Global Menuju Indonesia Emas” dan menjadi forum penting untuk menetapkan arah strategis IPEMI serta mengesahkan keputusan organisasi.
Rangkaian kegiatan Muktamar diawali dengan malam keakraban pada 4 Mei 2025, yang turut dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, sebagai bentuk penguatan ukhuwah dan silaturahmi antaranggota dari berbagai daerah.
Pembukaan resmi Muktamar dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan laporan dari Ketua Panitia, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal IPEMI, Ir. Nurwahidah Saleh. Acara kemudian dimeriahkan dengan penampilan Tari Tundang oleh PW IPEMI Kalimantan Barat, sebagai simbol penyambutan budaya yang sarat makna.
Laporan Ketua Panitia Muktamar III IPEMI
Dalam laporannya, Ir. Nurwahidah Saleh mengucapkan terima kasih kepada para hadirin dan para pendukung Muktamar ini, termasuk Menteri Agama, Dewan Pembina IPEMI, serta Ketua IPEMI Papua, Sri Supami yang juga istri Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ia juga melaporkan bahwa Muktamar ini bertujuan untuk menetapkan dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum, memilih pengurus baru, serta membahas berbagai isu penting terkait perkembangan UMKM.
Muktamar III IPEMI ini dihadiri oleh perwakilan dari 36 provinsi, meskipun ada beberapa daerah yang tidak hadir, seperti Sumatera Lampung, Bangka Belitung, serta beberapa daerah di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Selatan. Kehadiran perwakilan dari Korea Selatan dan Jepang juga menambah semangat internasional dalam acara ini.
Sambutan Ketua Umum IPEMI Ingrid Kansil
Dalam sambutannya, Ketua Umum IPEMI Ingrid Kansil, S.Sos. mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas kesempatan berkumpul dalam suasana ukhuwah. Ia menyampaikan apresiasi kepada para menteri yang hadir dan secara langsung memberikan dukungan terhadap UMKM binaan IPEMI, termasuk melalui pembelian langsung produk-produk yang dipamerkan.
“Ini bukan sekadar hadir, tetapi memberi teladan dan harapan. Kehadiran para menteri, melihat langsung, bahkan membeli produk UMKM, adalah bentuk dukungan nyata terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan,” ujar Ingrid.
Di usia IPEMI yang menginjak 10 tahun, organisasi ini telah menjangkau lebih dari 380 kota/kabupaten dan lebih dari 1.000 desa. Ingrid menegaskan bahwa IPEMI berkomitmen untuk terus memperkuat struktur hingga tingkat desa, karena pembangunan nasional harus dimulai dari akar rumput.
Ia juga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, di antaranya:
• Akses permodalan inklusif untuk UMKM perempuan
• Pelatihan manajemen, pemasaran digital, dan kepemimpinan bisnis
• Sertifikasi halal yang murah atau gratis
• Fasilitasi partisipasi UMKM dalam pameran berskala nasional dan internasional
• Kemitraan strategis lintas sektor
“Kami ingin memastikan bahwa Muktamar ini bukan hanya forum musyawarah, tapi juga menjadi tonggak untuk memperkuat komitmen kolektif kita menuju transformasi UMKM perempuan Indonesia yang unggul dan berdaya saing global,” tegasnya.
Bazar dan Kegiatan Pendukung
Sorotan utama kegiatan ini adalah Bazar IPEMI, yang menghadirkan 45 stand UMKM dari berbagai daerah, dengan produk unggulan seperti:
• Fesyen Muslimah: busana syar’i, hijab, batik modern
• Kuliner Nusantara: kopi, sambal kemasan, makanan tradisional
• Kerajinan Tangan: tas rotan, aksesori, batik tulis
• Produk Kecantikan & Herbal: skincare alami, minyak atsiri
• Dekorasi & Souvenir Lokal: kerajinan daerah bernilai budaya
Agenda Muktamar
Agenda Muktamar mencakup:
• Sidang Organisasi dan Pengesahan Keputusan
• Seminar Nasional dan Workshop Peningkatan Kapasitas UMKM
• Pameran Produk UMKM dalam Bazar IPEMI
IPEMI terus berupaya membentuk muslimah yang mandiri secara ekonomi, inovatif, dan berdaya saing tinggi melalui kolaborasi nasional dan internasional.