Laba Bersih PT NFC Indonesia Naik 319,8% di Kuartal I 2021

Loading

goodmoneyID – PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) berhasil mencatat kinerja positif di kuartal pertama tahun 2021. Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini Jumat (25/6), pendapatan NFCX pada kuartal pertama tahun 2021 tumbuh 3,6% YoY menjadi Rp2,1 triliun, didorong oleh ekspansi segmen agregator produk digital, yang tumbuh 2,8% YoY menjadi Rp2,1 triliun pada 1Q21.

Serta didukung oleh peningkatan 41,7% YoY dalam jumlah anggota menjadi 145,1 ribu anggota di 1Q21 dibandingkan 102,4 ribu anggota di 1Q20, dengan catatan bahwa penguasaan pangsa pasar yang stabil dicapai di tengah pandemi yang sedang berlangsung.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan pada 1Q21 tumbuh sebesar 319,8% YoY menjadi Rp21,3 miliar, sebagian besar didorong oleh keuntungan investasi sebesar Rp19,1 miliar di 1Q21.

Ini artinya, ada pertumbuhan hingga lebih dari empat kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang nilainya sekitar Rp 5,08 miliar.

Selain itu, pertumbuhan top-line didorong oleh kontribusi pendapatan segmen cloud digital advertising yang tumbuh sebesar 71,9% YoY menjadi Rp40,7 miliar di 1Q21.

Laba kotor 1Q21 dan marjin laba usaha tetap kokoh di 1,3% (vs 1,3% di 1Q20) dan 0,7% (vs 0,7% di 1Q20), meskipun terdapat kenaikan beban penyusutan, Rp4,9 miliar di 1Q21 vs 5 miliar di 1Q20, terkait dengan ekspansi operasi.

Kenaikan beban depresiasi juga menyebabkan rasio beban terhadap pendapatan usaha meningkat dari 0,5% di 1Q20 menjadi 0,6% di 1Q21 yang berkontribusi terhadap pendapatan operasional 1Q21 turun 4,1% YoY menjadi Rp14,4 miliar.

Namun, pada kuartal tersebut terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengelolaan modal kerja yang dibuktikan dengan arus kas operasi yang meningkat secara signifikan dari Rp23,7 miliar pada 1Q20 menjadi Rp196,5 miliar pada 1Q21.

NFCX mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan posisi kas bersih sebesar Rp178,1 miliar per akhir Maret 2021.

Selain itu, NFCX sedang bekerja sama dengan SiCepat untuk mengambil saham mayoritas di Volta, memasuki bisnis Electric Vehicle (EV) dan penukaran baterai.

Industri EV menghadirkan peluang pertumbuhan yang kuat bagi NFCX dan Grup, dilatarbelakangi populasi yang lebih sadar lingkungan dan kebijakan pemerintah yang mendukung.

Pemerintahan Jokowi menargetkan Indonesia untuk memiliki 374 ribu mobil listrik, 11,8 juta motor listrik, 6 ribu unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 17 ribu Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada 2025.

Pada 2030, angka ini diharapkan bertumbuh menjadi 2,2 juta unit untuk mobil listrik, 13 juta unit untuk motor listrik, 32 ribu unit untuk SPKLU dan 67 ribu unit untuk SPBKLU.

Saat ini, sepeda motor listrik kami sudah dalam pengujian beta dengan lembaga pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta. Sepeda motor listrik dan fasilitas pendukungnya ini diharapkan dapat dibuka untuk akses pasar massal pada akhir paruh kedua tahun 2021.

Lebih lanjut, sepeda motor listrik kami akan hadir dengan beberapa model harga untuk penukaran baterai yang akan memenuhi kebutuhan pengendara dengan frekuensi sering (frequent), tidak sering (non-frequent), jarak jauh, dan jarak pendek.