MRT Jakarta Gelar Accesibility Award  2020

Loading

goodmoneyID – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggelar Accesibility Award 2020 dengan mengajak sejumlah bangunan sekitar jalur MRT, yakni gedung gedung tinggi, sedang dan rendah untuk andil dalam mempercantik Jakarta.

Direktur Operasi dan Pemeliharan MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan pihaknya ingin bersama-sama membuat jalur pedestrian di sekitar jalur MRT bukan hanya indah, tapi juga ramah bagi penyandang disabilitas.

“Acara ini bertujuan untuk membuat wajah Jakarta lebih baik, kita ajak terutama gedung-gedung di kawasan Sudirman-Thamrin dan sepanjang jalur MRT untuk lebih membuka diri. Sehingga pedestarian itu akan lebih rapi, aman, bersih. Sehingga teman teman difabel, lebih mudah berjalan dan masuk ke gedung mereka,” terang  Effendi, di Gedung A MRTJ, Jkarta, Rabu (26/2).

Jika mereka (gedung-gedung tersebut) mau membuka pagarnya sebagai akses pedestrian, maka areanya akan lebih luas dan terlihat bagus.

“jadi intinya kita mengajak agar gedung gedung di Sudirman-Thamrin ini lebih ramah kepada semua level masyarakat. Untuk jalur utama program ini berada dari mulai Patung Pemuda di dekat Ratu Plaza Senayan sampai ke Stasiun Bundaran HI (Hotel Indonesia) yang dekat air mancur,” kata Effendi.

MRT Jakarta sebelumnya sudah melakukan sosialisasi dengan beberapa pengelola gedung terkait agar mampu memenuhi kriteria kriteria tersabut. Namun yang paling susah dan membuat banyak gedung enggan membuka pagarnya karena alasan keamanan.

Puncak acara akan digelar pada 21 Maret 2020 tepat ulang Tahun MRT Jakarta.  Pemenangnya akan mendapat sebuah ucapan terimakasih dari MRT Jakarta yang ditulis di keramik jalur pedestrian di depan gedung tersebut.

“Kriterianya untuk mendapatkan aksesibilitas award ini mereka harus memenuhi sejumlah unsur seperti ramah terhadap pejalan kaai termasuk penyandang disabilitas, penyediaan lampu penerangan yang memadai, adanya jalur sepeda di dalam gedung, pengelolaan kebersihan, partisipasi pelaporan ke MRT  terkait deviasi, partisipasi pengaturan lalu lintas,” sebut Effendi.

Adapun jurinya yakni berasal dari komunitas – komunitas yang terkait, seperti ITDP (Institute for Transportation and Development Policy), Gaun (Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional), Dishub dan juga Komunitas bersepeda.

Nantinya akan dipilih tiga kandidat terbaik, dan penyusunan kriteria sudah dilakukan sejak November 2019 lalu. Sounding ke target peserta pada 20 Februari, kemudian metode penilian pada  20 Maret, Pengumuman kandidat terbaik pada 21 Maret berbarengan dengan peletakan batu  Penghargaan.

Effendi menjelaskan lebih lanjut  “Perusahaan yang terlibat itu yang ada di daerah Sudirman-Thamrin. Mereka akan dinilai, mereka tidak perlu mendaftar, tapi sudah otomatis diikutsertakan. Mudah – mudahan tidak ada yang menolak, kalaupun ada yang tidak ingin ikut ya tidak ada paksaan. Tapi bagi yang sudah dinilai dan terlibat, gedung akan dibuatkan satu kramik didepan gedungnya bahwa mereka sudah ikut membantu membuat Jakarta lebih ramah,” tutup Effendi.