Transaksi Elektronis Sumbang 1,5% PDB

Loading

goodmoneyID  – Direktur Utama Artajasa Pembayaran Elektronis, Bayu Hanantasena, memandang inovasi electronic payment yang unggul diklaim dapat mendorong perekonomian, dan mampu beradaptasi dengan situasi global.

“Beberapa tahun terakhir perekonomian Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh kondisi internal maupun global. Banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya pemanfaatan elektronic payment,” ujar Bayu  dalam seminar bertema “Peran Transaksi Elektronis Terhadap Perekonomian Indonesia”  di Jakarta (11/2).

Peningkatan pembayaran elektornik akan berakibat pada turunnya transaction cost sehingga perekonomian akan efisien. Di samping itu, kesejahteraan sosial  dapat meningkat dengan berkurangnya transaksi non-elektronis.

Bayu juga mengatakan bahwa berdasarkan penelitian Artajasa peningkatan transaksi elektronis di negara maju dapat mendorong pertumbuhan ekonomi  dan menurunkan harga (inflasi).  Di 14 negara maju, biaya sistem pembayaran elektronis mampu menyumbang sekitar  1% – 1,5% terhadap perekonomian.

Namun Bayu melihat Indonesia dengan karakteristik negara kepulauan dan budaya tunai yang masih melekat serta infrastruktur yang jauh dari ideal, masih butuh waktu lama untuk  mencapai angka tersebut.

“Nilai teknologi pembayaran Indonesia masih jauh dari persen itu. Karena budaya, karakterisktik dan infraastruktur kita yang belum memadai. Maka kita harus bersama sama dorong ini terus agar bisa tercapai,” tutup Bayu.