Ekonom BCA: Bank Modal Cekak Perlu Sinergi dengan Fintech

Loading

goodmoneyID – Salah satu tantangan utama dari bank-bank bermodal kecil saat ini adalah layanan financial  technology (fintech).

“Pesaing  utama Bank BUKU 1 dan 2 adalah fintech yang pergerakannya cepat sekali dalam beberapa kurun waktu terakhir, ini menggerus potensi market bank –bank tersebut, “ ujar David Sumual, Chief Economist Bank BCA di Seminar “Quo Vadis Bank, Turun Tahta atau Tambah Modal” di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (12/3).

Lanjut David, kredit fintech di Indonesia dalam 2 tahun terakhir tumbuh lebih cepat dari pada kredit bank, bahkan saat ini out standing fintech sekitar Rp 40 an triliun.

Selain menggerus porsi bank BUKU 1 dan 2, porsi BPR (Bank Prekreditan Rakyat), juga terdampak oleh fintech sebab mekanisme dan pangsa pasarnya mirip-mirip. Oleh karenanya, kata David, bank perlu bersinergi dengan fintech dalam memperkuat industri keuangan.

Saat ini jumlah fintech yang telah terdaftar di OJK mencapai 127 perusahaan, 119 konvensional dan 8 syariah. Aset investasi para fintech mayoritas berasal dari dalam negeri yakni sebanyak 88 perusahaan, sementara itu 39 fintech mendapat dana investasi dari Asing.

Bank BCA sendiri sudah menjalin sinergi dengan fintech melalui pengembangan API (Application Programming Interface).