Perubahan Habit, Aviliani Ingatkan 3 Hal Ini Untuk Industri Perbankan

Loading

goodmoneyID – Perilaku masyarakat kini berubah akibat dampak yang timbul dari pandemi virus Corona (covid 19). Dari mulai cara hidup, makan, berpakaian, pergi belanja hingga cara mereka menyimpan dan membelanjakan uangnya.
 
Ekonom Senior INDEF (Institute For Development of Economics and Finance), Aviliani menyebut bahwa sekarang industri keuangan perlu memperhatikan habit (kebiasaan) yang telah berubah semenjak kedatangan virus covid 19. Untuk itu, Aviliani mengingatkan pada sektor keuangan khususnya perbankan, agar memahami dan mengawasi para nasabahnya. 
 
“Banyak perubahan habit, tapi tidak bisa memahami ini debitur. Bisa jadi dampak atas perubahan habit masyarakat jadi berubah, ini perlu diawasi Bank. Bank Jangan lihat yang tidak bagus saja tapi usaha yang bagus juga dilihat diawasi, ini pesan saya,” ungkap Aviliani, dalam seminar virtual OJK, Jumat (20/11). 
 
Sebab bisa saja, saat ini usaha seseorang masih lancar, namun orang tersebut tak sadar ada perubahan habit yang begitu besar selama corona, bukan tak mungkin seseorang ini yang saat ini kondisinya bagus, tahun depan bisa saja minta restrukturisasi.
 
Selain adanya perubahan habit, Aviliani juga mengingatkan OJK, agar pikirkan kondisi pasca restrukturisasi.
 
“Ini kita harus melihat pasca restrukturisasi, kalau kredit macetnya tinggi secara internasional itu ada kredit reting secara internasional itu akan pengaruhi suku bunga yang dulu turun bisa saja naik. Ini harus ada pertimbangannya justru pasca restrukturisasi,” imbuh Avilian.
 
Saat ini juga telah banyak Bank yang punya channeling ke multi finance. Dikhawatirkan jika multi finance itu ditutup, maka banyak nasabah yang tidak membayar, artinya akan terjadi kredit macet. 
 
“Bank dan nonbank harus ada komunikasi, contohnya pada multi finance ada yang ditutup. Banyaknya nasabah yang ga bayar, jadi macet semua. Ini Perlu ada koordinasi bank dan nonbank terkait ijin langsung yang terkena dampak bank,” kata Aviliani.
 
Lebih lanjut, kata Aviliani hal ini harus ada pengawasan secara keseluruhan pada bagian yang berefek pada perbankan. Sebab akhir akhir ini sedang marak terjadi penutupan multi finance. 
 
Beberapa kasus soal kehilangan uang nasabah itu juga harus diperhatikan. Hal kecil bisa jadi dampak besar pada yang lainnya. 
 
“OJK juga sudah mengingatkan, itu yang saya pikir harus diperhatikan saat ini,” tutup Aviliani.